Rabu, 22 Juni 2011

HATI - HATI MENGGUNAKAN SILIKON

Hii, Suntik Silikon Bisa Bikin Payudara 'Hilang'
 IST Oleh: Dahlia Krisnamurti
INILAH.COM,Jakarta - Pemikiran akan seksi dengan payudara besar dan menonjol masih sangat melekat dianggapan masyarakat dunia, terutama perempuan Indonesia.

Tak jarang banyak kaum Hawa melakukan jalan pintas seperti melakukan penyuntikan langsung silokon ke pembuluh darah payudara yang akhirnya dapat mengakibatkan peradangan, bahkan tumor payudara yang berujung pada pengangkatan payudara.

Dokter spesialis bedah plastik RSCM, dr. Teuku Adi Fitrian mengatakan publik salah mengartikan tentang suntik silikon. Banyak yang mengira kalau tindakan itu (suntik silikon) dilakukan dengan cara bedah plastik.

Menurutnya, suntikan silikon jarang dilakukan dokter ahli, dan bukan melalui prosedur bedah plastik. Sedangkan bedah plastik sudah pasti dilakukan dokter spesialis dengan mempertimbangkan kondisi medis.

“Prosedur pembesaran payudara bisa dilakukan dengan bedah plastik, medical implant, transfer lemak, juga suntikan silikon cair. Sementara, metode membesarkan payudara yang aman adalah melalui implan," ungkapnya.

Sementara itu, secara medis, penyebab radang payudara bukanlah infeksi implan, melainkan akibat cairan suntik silikon.

“Ya bagaimana tidak, silikon yang digunakan itu kan memang tidak diperbolehkan dalam dunia medis dan hanya untuk industri. Dan, hal ini yang tidak banyak diketahui pasien. Padahal (radang) itu bisa terjadi selama yang berbulan-bulan, ada juga yang bertahun-tahun,” jelasnya.

Sementara itu, dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit Atmajaya Jakarta , dr. Pandu Anugrawan menambahkan semua ini harusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai cantik.

Penggunaan silikon cair yang disuntikkan langsung masuk ke pembuluh darah memicu risiko tinggi bagi kesehatan. Risiko terburuk dari suntik silikon cair adalah rusaknya jaringan lokal pada payudara yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Ia menjelaskan, proses pengeluaran silikon cair ini nantinya ada dua kemungkinan. Pertama, harus dikeluarkan benjolan-benjolan besar pada payudaranya.

Kedua, jika dikeluarkan benjolan-benjolan kecil pada peradangan payudara, maka jaringan payudaranya pun akan terangkat dan kemungkinan payudaranya juga.

Tindakan pengangkatan payudara yang terkena radang atau tomor, tambah Pandu, harus dilakukan agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan kematian atau rasa sakit yang berkepanjangan.

Adanya risiko yang tinggi inilah, kata Pandu, yang menyebabkan penggunaan silikon cair pada tubuh manusia sangat dilarang dalam dunia medis, terutama bila dilakukan pada payudara.

"Di dalam payudara kan terdapat banyak pembuluh darah besar atau vena sehingga zat apapun yang disuntikkan dapat langsung menerobos pembuluh darah dan menyumbat pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan kematian," paparnya.

Yang diperbolehkan oleh medis dalam rangka pembesaran payudara itu adalah dengan medical implant yang disisipkan dalam payudara. [mor]

"Karena implan tersebut terbuat dari kantong silikon berisi larutan garam fisiologi (NaCl), atau dari bahan cohesive silicon gel yang permukaannya bertekstur halus. Jadi sangat aman. Bahkan karena sangat aman implan ini tidak akan mengganggu fungsi payudara ketika klien tengah hamil atau menyusui," tegasnya.

Selain itu dengan implan apabila ada masalah misalnya seperti alergi dan peradangan maka akan lebih musah dikeluarkan karena tingga angkat gelnya.

SEGERA HADIRKAN PROPOLIS DAN MELIA BIYANG DI RUMAH ANDA... 


Hub  : Taufik   0856 9578 4622/ 021 9702 3315
Emai : m_taufike@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar